Terkadang sesuatu yang mendadak lebih
berjalan sukses daripada yang terencana dengan baik.
Ya, mungkin kalimat itu sangat
tepat menjelaskan perjalananku dengan 7 orang teman-teman kantorku ke Singapore
ini. Sebelum aku menceritakan bagaimana keseruan perjalanan kami, ada baiknya
aku memperkenalkan mereka satu-satu lengkap dengan tugasnya masing-masing :D
Dari kiri ke kanan: Caca, Nomy, Tata, Nenden, Renny, Teh Yati, saya, dan Farida berpose
dengan salah satu turis dari Jerman, sebut saja namanya Mr. Edward :D
Leader :
Caca
Seksi Transportasi : Nenden
Seksi Kebersihan : Teh Yati
Seksi Konsumsi : Farida
Seksi Dokumentasi : Renny
Seksi Keamanan : Tata & Nomy
Seksi Informasi : saya, alasannya ya mungkin karna giliran kesasar saya yang dimintai tolong
nanya-nanya ke orang, semacam tour guide dadakan (?) hehe.. ^^
Okay, lanjut ya. Kisah kami ini
berawal dari promo tiket penerbangan murah ke Singapore. Waktu itu promo dari
ValuAir ke Singapore cuman 199rb rupiah saja lho! Langsung dong kita “termakan”
iklan promo itu, dengan labilnya saya dan ke-7 teman saya itu langsung booking
tiket itu. Tanpa berpikir nanti tiket pulangnya gimana, disana nginep dimana,
ngapain aja, dsb.
Lalu kami mulai membuat thread email
dan grup whatsapp khusus untuk diskusi soal liburan (dadakan) ke Singapore ini. Setelah
dapat tiket murah Singapore - Jakarta seharga IDR
502.555/orang (sudah termasuk bagasi dan airport tax) dari Tiger Airways,
kami fokuskan mencari rekomendasi penginapan murah selama 2 malam disana.
Pilihan akhirnya jatuh ke Moni Gallery Hostel, pertimbangannya adalah selain
karena harganya sesuai dengan kantong backpacker, juga karena beberapa teman
kantor kami pernah menginap disana dan katanya lumayan fasilitasnya :D
So, jadilah kami
berangkat ke Singapore tanggal 25 Januari lalu. Dengan berbekal rendang ayam,
kering tempe, pop mie, roti (biar lebih ngirit setibanya disana), beberapa
lembar SGD (saat kami kesana harga nilai tukar 1 SGD = IDR 9600), serta doa
orang tua dan keluarga tercinta berangkatlah kami ke Singapore! :D
Peta Jakarta - Singapore
Pesawat kami take off
pukul 22.00 WIB dari Bandara Soetta. Perjalanan Jakarta - Singapore memakan waktu 1 jam 45 menit, dengan perbedaan waktu JKT - SGO 1 jam lebih cepat. Kami tiba di Singapore tepat pukul 00.45 waktu
setempat. Setibanya kami di Changi Airport, hal yang pertama kami lakukan
adalah pergi ke Toilet dan cari spot air minuman gratis. Maklum kalau pergi
pakai pesawat “murah” ga dikasih makanan atau minuman sama sekali =)) setelah
itu kami beristirahat sebentar sampai menjelang pagi di bandara.
Paginya kami langsung
menuju hotel kami yang berlokasi tak jauh dari MRT Boon Keng. Kami kira hotel
kami bisa check-in pukul 8 paginya, nyatanya kami salah lihat gataunya itu
hanya jam buka hotelnya saja, check in nya seperti biasanya baru bisa jam 2
siang :D maka jadilah rencana yang telah kami atur sedemikian rupa harus
dirombak ulang. Akhirnya kami pergi ke Orchard sembari menunggu hotel buka.
Lumayan sih kalau dari Boon Keng ke Orchard perlu transfer MRT dulu di Outram
Park.
Peta MRT Singapore
Minggu pagi di
Orchard Road seperti biasa tampak ramai dipadati pengunjung mall-mall kelas
atas di Singapore itu. Setelah sempat berfoto di depan Orchard Road, dan
windows shopping di Takashimaya, kami akhirnya mencicipi es potong Singapore
yang terkenal lezatnya itu. Ada beberapa rasa yang ditawarkan, mulai dari rasa
durian, chocolate, blueberry, chocochips, hingga rasa mint semua bisa dinikmati
dengan harga 1 SGD saja. Setelah makan siang di Asian Food Mall dan berbelanja
beberapa pernak-pernik di Lucky Plaza, kami pun kembali ke hotel untuk ganti
baju (maklum dari malam tiba di bandara sampai sore kami belum mandi :D)
The Amazing Singapore Laser Night Show :D
Minggu malam kami
habiskan waktu di Marina Bay, ada pertunjukan laser disana yang sayang untuk
dilewatkan. Untuk mengganti suasana sekaligus menikmati pemandangan malam di
Singapura, perjalanan menuju Marina Bay itu kami lalui dengan menaiki bus
bertingkat. Beruntungnya, hostel tempat kami menginap tidak jauh dari halte bus
maupun MRT, jadi akses menuju kemanapun mudah.. ^^
Berfoto seusai menikmati pertunjukan laser show
Ternyata tidak sampai
disitu, dewi fortuna pun masih berpihak pada kami. Sesampainya kami di Marina
Bay, tepat saat pertunjukan lasernya di mulai. Oya, ada baiknya sebelum kalian
hendak kemari, cek dulu jadwal pertunjukannya di sini. Info tambahan, pertunjukan laser selama 15 menit ini gratis lho, jadi wajar banyak turis tidak
mau kelewatan menontonnya. Setelah itu rombongan kami melanjutkan perjalanan ke
Chinatown via MRT.
Berpose di MRT Chinatown
Suasana menyambut Chinese New Year di Chinatown, Singapore
Chinatown di malam
hari lumayan ramai, apalagi menjelang imlek seperti kemarin saat kami kesana.
Setelah membeli beberapa oleh-oleh murah disana, akhirnya kami kembali ke hostel
untuk beristirahat. Tapi sebelum sampai hostel, kami sempat salah naik bus.
Lokasi hostel kami berada di Lavender Street, tapi ternyata bus yang kami
tumpangi malah berbelok ke arah Kallang. Jadilah, kami ngedumel sepanjang
perjalanan ke hotel.
Kemudian Senin pagi kami pergi ke
Merlion Park via MRT tapi kali ini kami pengen coba naik dari Fereer Park (tak
jauh juga dari hostel kami) menuju Raffles Palace. Kata orang tidak sah kalau
pergi ke Singapura tanpa berfoto dulu di depan patung singa tersebut. Jadi
inilah foto-foto kami yang berhasil kami abadikan :D
Berfoto ria di depan Merlion
Saya berpose dengan background Marina Bay Sands Hotel
Setelah itu perjalanan kami lanjutkan
menaiki bus tingkat menuju Bugis Village. Kata teman saya, harga oleh-oleh
disini lumayan lebih murah daripada tempat lain. Benar saja, beberapa barang
dapat anda jumpai dengan harga yang murah meriah lho. Puas berbelanja oleh-oleh
pasti capek dong? :D kami pun akhirnya makan siang dulu di Bugis Food Hall.
Disana banyak warung makan yang murah meriah, masakan Indonesia juga dapat anda
jumpai disana. Kemudian sebelum melanjutkan perjalanan lagi, Nomy dan Tata
memutuskan untuk kembali ke hostel. Maklum banyak tempat wisata di Singapore
letaknya cukup jauh dari MRT atau halte bus, jadi mau ga mau ya harus jalan
kaki =))
Suasana di dalam Sultan Mosque
Lanjut lagi ya. Salah satu tujuan kami
ke Singapore itu bisa mampir ke Haji Lane. Mungkin banyak orang yang belum tahu
tentang jalan kecil ini. Haji Lane merupakan tempat berkumpulnya Singaporean
designer dan sekarang banyak disorot media-media, sebut saja CNN. Letaknya yang
tak jauh dari Arab Street ini, membuat kami mudah menemukan restoran halal dan
juga masjid. Tampak dari kejauhan Sultan Mosque, kami pun menunaikan sholat
Dzuhur dan Ashar dulu disana. Kemudian baru kami menyusuri Haji Lane. Benar
saja, banyak sekali butik dan toko dengan tema-tema unik dapat kita temukan
disana. Tentunya ini menjadi sasaran yang pas untuk berfoto ria :D
Pemandangan sepanjang jalan Haji Lane
Sorenya kami mampir ke Clarke Quay
untuk bersantai sambil menikmati senja di pinggiran sungai. Tadinya Nenden
mengajak kami menaiki perahu-perahu yang biasa disewa pengunjung untuk
berkeliling sampai ke Merlion. Tapi sayang, harga sewanya yang cukup mahal
sekitar 20 SGD/orang membuat kami pikir-pikir kembali sebelum naik hihihi..
Sunset view di Clarke Quay
Senin malam kami habiskan untuk
berbelanja di Mustafa. Jujur ya, perjalanan menuju Mustafa dari Clarke Quay itu
lumayan panjang. Wajar saja, karena kami harus berjalan dari Halte Bus di
Little India menyusuri Serangoon Road hingga sampai ke Mustafa Center. Setelah puas
berbelanja beberapa coklat (note: harga coklat disini memang murah-murah, lumayan
buat nyari oleh-oleh XD), kami akhirnya memutuskan untuk makan malam di salah
satu restoran India di Minora. Restoran yang terletak persis di depan Mustafa
Center ini cukup recommended, selain halal cita rasanya juga enak dan harganya
cukup terjangkau (recommended items: nasi briyani dan teh tarik). Lalu kami pun
kembali ke hostel untuk packing karena besok malam sudah harus balik ke tanah
air.
Selasa pagi sehabis Subuh (note: Subuh
di Singapore itu sekitar jam setelah 7 pagi) kami langsung sarapan dan bergegas
meninggalkan hostel. Ada perasaan sedih tentunya, liburan 3 hari plus plus ini
harus diakhiri, hiksssssssss T____T. Setelah menitipkan barang-barang ke
resepsionis hostel, kami pun berangkat ke MRT Harbourfront menuju Sentosa
Island. Di Singapore itu banyak sekali lokasi MRT yang berada di dalam mall.
Salah satunya ya Harbourfront ini yang terletak di dalam Vivo City Mall. Dari
Vivo City Mall juga disediakan akses masuk menuju Sentosa Island yaitu dengan
Sentosa Express (semacam monorail) seharga 4 SGD saja! Di Sentosa kami hanya
turun di Waterfront Station. Bagi kalian yang belum pernah ke Singapore, wajib
berhenti disini. Karena disinilah letaknya USS alias Universal Studio
Singapore. Tidak sah rasanya kalau tidak mejeng di depan bola dunia raksasa
simbol wisata ini.
Bersama teman-teman seperjalanan di depan USS
Sayangnya karena harganya cukup mahal
dan waktu yang singkat, kami tidak sempat masuk ke dalamnya. Sama seperti
Gardens By The Bay dan Singapore Flyer, kami juga tidak sempat mampir kesana.
HUHUHUHUHU. Yasudahlah, semoga masih ada waktu di lain kesempatan. Aamiin!
Pukul 16.00 waktu setempat kami sampai di Changi Airport. Kebetulan pesawat
kami masih pukul 20.00, masih ada waktu untuk berkeliling bandara yang katanya
terbaik di dunia itu.
Alhamdulillah pukul 22.10 pesawat kami
tiba di Bandara Soetta, dan kami tiba di rumah masing-masing sekitar pukul
11-an malam.
Begitulah catatan perjalanan saya dan
teman-teman ke Singapore 25 – 28 Januari yang lalu. Yang penting, ini adalah
perjalanan yang seru dan tak terlupakan! Karena meskipun ini yang ke-3 kalinya
aku pergi ke Singapore, tapi ini adalah yang pertama aku pergi ke luar negeri
tanpa orang tua.. LOL~ Okay then, see you next trip! J
“One’s destination is never a place, but a new way of seeing things.” – Henry Miller.